Minggu, 31 Januari 2021

Konfigurasi Routing Dinamis RIPv2 dengan 3 Router dan 3 PC.

Pengertian Routing Dinamis

Routing dinamis adalah routing yang dilakukan oleh router dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang dibuat. Jika ada perubahan topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis membuat jalur routing yang baru. Routing dinamis ini berada pada lapisan network layer jaringan komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.

Routing dinamis merupakan routing protocol yang digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dilakukan daripada menggunakan routing statis dan default. Meskipun begitu, routing jenis ini terdapat perbedaan dalam pemrosesan data di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan. (Teddy, 2016)

Topologi Jaringan


Dalam jaringan ini saya menggunakan 3 Router 2911 dan 3 Laptop-PT, serta jenis-jenis interface/kabel yang digunakan untuk menghubungkan perangkat Router dengan Router adalah Cross-Over dan Router dengan PC adalah Strainght

 Berikut adalah pembagian IP untuk setiap perangkat :
  • Router0 gig0/0 10.10.10.1
  • Router0 gig0/1 192.168.10.1
  • Router1 gig0/0 10.10.10.2
  • Router1 gig0/1 192.168.20.1
  • Router1 gig0/2 20.20.20.1
  • Router2 gig0/0 20.20.20.2
  • Router2 gig0/1 192.168.30.1
  • Laptop0 192.168.10.2
  • Laptop1 192.168.20.2
  • Laptop2 192.168.30.3

Konfigurasi IP Address Router. Klik pada Router lalu pilih CLI dan ketikan perintah :

Pada Router0:
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname SATU
SATU(config)#int gig 0/0
SATU(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.252
SATU(config-if)#no sh
SATU(config-if)#int gig 0/1
SATU(config-if)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.0
SATU(config-if)#no sh
SATU(config-if)#ex

Pada Router1:
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname DUA
DUA(config)#int gig 0/0
DUA(config-if)#ip add 10.10.10.2 255.255.255.252
DUA(config-if)#no sh
DUA(config-if)#int gig 0/1
DUA(config-if)#ip add 192.168.20.1 255.255.255.0
DUA(config-if)#no sh
DUA(config-if)#int gig 0/2
DUA(config-if)#ip add 20.20.20.1 255.255.255.252
DUA(config-if)#no sh
DUA(config-if)#ex

Pada Router2:
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname TIGA
TIGA(config)#int gig 0/0
TIGA(config-if)#ip add 20.20.20.2 255.255.255.252
TIGA(config-if)#no sh
TIGA(config-if)#int gig 0/1
TIGA(config-if)#ip add 192.168.30.1 255.255.255.0
TIGA(config-if)#no sh
TIGA(config-if)#ex

Kemudian masukan IP Address pada setiap Laptop :

Laptop0



Laptop1



Laptop2



Kemudian coba untuk PING, apakah setiap sudah terhubung atau belum dengan cara Klik pada salah satu Laptop pilih Dekstop dan klik Comand Prompt.



Hasil PING antara Laptop0 dengan Router0 dan Laptop1 yang bertuliskan Destination Host Unreachable(DHU) adalah tidak meresponnya HOST ketika melakukan perintah PING, dan ketika host, jaringan, port atau komputer tertentu tidak dapat dijangkau. Komunikasi di jaringan akan terputus karena tidak tersambung.
Untuk mengatasinya setiap Router harus dikonfigurasikan dengan Konfigurasi Routing Dinamis RIPv2.

Konfigurasi Routing Dinamis RIPv2 :

Router0
SATU>en
SATU#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
SATU(config)#router rip
SATU(config-router)#version 2
SATU(config-router)#network 10.10.10.0
SATU(config-router)#network 192.168.10.0
SATU(config-router)#ex

Router1
DUA>en
DUA#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
DUA(config)#router rip
DUA(config-router)#version 2
DUA(config-router)#network 10.10.10.0
DUA(config-router)#network 192.168.20.0
DUA(config-router)#network 20.20.20.0
DUA(config-router)#ex

Router2
TIGA>en
TIGA#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
TIGA(config)#router rip
TIGA(config-router)#version 2
TIGA(config-router)#network 20.20.20.0
TIGA(config-router)#network 192.168.30.0
TIGA(config-router)#ex

Setelah itu coba untuk PING kembali. Dan jika hasilnya seperti pada gambar di bawah ini, berarti setiap perangkat sudah saling terhubung.

SEKIAN & SEMOGA BERMANFAAT

Senin, 11 Januari 2021

Cara menggunakan load balancing pada jaringan.

 Pengertian

 Load balance pada adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi.

Ada beberapa metode dalam menggunakan Load Balancing dan salah satunya adalah metode PCC.

Metode PCC (Per Connection Classifier) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan pada load balancing, dengan PCC dapat digunakan untuk mengelompokan trafik koneksi yang melalui atau keluar masuk router menjadi beberapa kelompok.

Disini saya hanya mangambil salah metode dalam Load Balancing saja. 
Berikut adalah cara menggunakan Load Balancing dengan metode PCC:

Konfigurasi Dasar

Berikut ini adalah Topologi Jaringan dan IP address yang akan kita gunakan


/ip address
add address=192.168.101.2/30 interface=ether1
add address=192.168.102.2/30 interface=ether2
add address=10.10.10.1/24 interface=wlan2
/ip dns
set allow-remote-requests=yes primary-dns=208.67.222.222 secondary-dns=208.67.220.220


Untuk koneksi client, kita menggunakan koneksi wireless pada wlan2 dengan range IP client 10.10.10.2 s/d 10.10.10.254 netmask 255.255.255.0, dimana IP 10.10.10.1 yang dipasangkan pada wlan2 berfungsi sebagai gateway dan dns server dari client. Jika anda menggunakan DNS dari salah satu isp anda, maka akan ada tambahan mangle yang akan kami berikan tanda tebal

Setelah pengkonfigurasian IP dan DNS sudah benar, kita harus memasangkan default route ke masing-masing IP gateway ISP kita agar router meneruskan semua trafik yang tidak terhubung padanya ke gateway tersebut. Disini kita menggunakan fitur check-gateway berguna jika salah satu gateway kita putus, maka koneksi akan dibelokkan ke gateway lainnya.

/ip route
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 distance=1 check-gateway=ping
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 distance=2 check-gateway=ping


Untuk pengaturan Access Point sehingga PC client dapat terhubung dengan wireless kita, kita menggunakan perintah

/interface wireless
set wlan2 mode=ap-bridge band=2.4ghz-b/g ssid=Mikrotik disabled=no


Agar pc client dapat melakukan koneksi ke internet, kita juga harus merubah IP privat client ke IP publik yang ada di interface publik kita yaitu ether1 dan ether2.

/ip firewall nat
add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether1
add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether2


Sampai langkah ini, router dan pc client sudah dapat melakukan koneksi internet. Lakukan ping baik dari router ataupun pc client ke internet. Jika belum berhasil, cek sekali lagi konfigurasi anda.


Webproxy Internal

Pada routerboard tertentu, seperti RB450G, RB433AH, RB433UAH, RB800 dan RB1100 mempunyai expansion slot (USB, MicroSD, CompactFlash) untuk storage tambahan. Pada contoh berikut, kita akan menggunakan usb flashdisk yang dipasangkan pada slot USB. Untuk pertama kali pemasangan, storage tambahan ini akan terbaca statusnya invalid di /system store. Agar dapat digunakan sebagai media penyimpan cache, maka storage harus diformat dahulu dan diaktifkan Nantinya kita tinggal mengaktifkan webproxy dan set cache-on-disk=yes untuk menggunakan media storage kita. Jangan lupa untuk membelokkan trafik HTTP (tcp port 80) kedalam webproxy kita.

/store disk format-drive usb1

/store
add disk=usb1 name=cache-usb type=web-proxy
activate cache-usb

/ip proxy
set cache-on-disk=yes enabled=yes max-cache-size=200000KiB port=8080

/ip firewall nat
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 in-interface=wlan2 action=redirect to-ports=8080




Pengaturan Mangle

Pada loadbalancing kali ini kita akan menggunakan fitur yang disebut PCC (Per Connection Classifier). Dengan PCC kita bisa mengelompokan trafik koneksi yang melalui atau keluar masuk router menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan ini bisa dibedakan berdasarkan src-address, dst-address, src-port dan atau dst-port. Router akan mengingat-ingat jalur gateway yang dilewati diawal trafik koneksi, sehingga pada paket-paket selanjutnya yang masih berkaitan dengan koneksi awalnya akan dilewatkan  pada jalur gateway yang sama juga. Kelebihan dari PCC ini yang menjawab banyaknya keluhan sering putusnya koneksi pada teknik loadbalancing lainnya sebelum adanya PCC karena perpindahan gateway..
Sebelum membuat mangle loadbalance, untuk mencegah terjadinya loop routing pada trafik, maka semua trafik client yang menuju network yang terhubung langsung dengan router, harus kita bypass dari loadbalancing. Kita bisa membuat daftar IP yang masih dalam satu network router dan  memasang mangle pertama kali sebagai berikut

/ip firewall address-list
add address=192.168.101.0/30 list=lokal
add address=192.168.102.0/30 list=lokal
add address=10.10.10.0/24 list=lokal

/ip firewall mangle
add action=accept chain=prerouting dst-address-list=lokal in-interface=wlan2 comment=�trafik lokal�
add action=accept chain=output dst-address-list=lokal


Pada kasus tertentu, trafik pertama bisa berasal dari Internet, seperti penggunaan remote winbox atau telnet dari internet dan sebagainya, oleh karena itu kita juga memerlukan mark-connection untuk menandai trafik tersebut agar trafik baliknya juga bisa melewati interface dimana trafik itu masuk

/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark in-interface=ether1 new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes comment=�trafik dari isp1�
add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark in-interface=ether2 new-connection-mark=con-from-isp2 passthrough=yes comment=�trafik dari isp2�


Umumnya, sebuah ISP akan membatasi akses DNS servernya dari IP yang hanya dikenalnya, jadi jika anda menggunakan DNS dari salah satu ISP anda, anda harus menambahkan mangle agar trafik DNS tersebut melalui gateway ISP yang bersangkutan bukan melalui gateway ISP lainnya. Disini kami berikan mangle DNS ISP1 yang melalui gateway ISP1. Jika anda menggunakan publik DNS independent, seperti opendns, anda tidak memerlukan mangle dibawah ini.

/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=output comment=dns dst-address=202.65.112.21 dst-port=53 new-connection-mark=dns passthrough=yes protocol=tcp comment=�trafik DNS citra.net.id�
add action=mark-connection chain=output dst-address=202.65.112.21 dst-port=53 new-connection-mark=dns passthrough=yes protocol=udp
add action=mark-routing chain=output connection-mark=dns new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no


Karena kita menggunakan webproxy pada router, maka trafik yang perlu kita loadbalance ada 2 jenis. Yang pertama adalah trafik dari client menuju internet (non HTTP), dan trafik dari webproxy menuju internet. Agar lebih terstruktur dan mudah dalam pembacaannya, kita akan menggunakan custom-chain sebagai berikut :

/ip firewall mangle
add action=jump chain=prerouting comment=�lompat ke client-lb� connection-mark=no-mark in-interface=wlan2 jump-target=client-lb
add action=jump chain=output comment=�lompat ke lb-proxy� connection-mark=no-mark out-interface=!wlan2 jump-target=lb-proxy


Pada mangle diatas, untuk trafik loadbalance client pastikan parameter in-interface adalah interface yang terhubung dengan client, dan untuk trafik loadbalance webproxy, kita menggunakan chain output dengan parameter out-interface yang bukan terhubung ke interface client. Setelah custom chain untuk loadbalancing dibuat, kita bisa membuat mangle di custom chain tersebut sebagai berikut

/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/0 comment=�awal loadbalancing klien�
add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/1
add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp2 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/2
add action=return chain=client-lb comment=�akhir dari loadbalancing�

/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/0 comment=�awal load balancing proxy�
add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/1
add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp2 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/2
add action=return chain=lb-proxy comment=�akhir dari loadbalancing�


Untuk contoh diatas, pada loadbalancing client dan webproxy menggunakan parameter pemisahan trafik pcc yang sama, yaitu both-address, sehingga router akan mengingat-ingat berdasarkan src-address dan dst-address dari sebuah koneksi. Karena trafik ISP kita yang berbeda (512kbps dan 256kbps), kita membagi beban trafiknya menjadi 3 bagian. 2 bagian pertama akan melewati gateway ISP1, dan 1 bagian terakhir akan melewati gateway ISP2. Jika masing-masing trafik dari client dan proxy sudah ditandai, langkah berikutnya kita tinggal membuat mangle mark-route yang akan digunakan dalam proses routing nantinya

/ip firewall mangle
add action=jump chain=prerouting comment=�marking route client� connection-mark=!no-mark in-interface=wlan2 jump-target=route-client
add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=to-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no
add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=to-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 passthrough=no
add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=con-from-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no
add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=con-from-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 passthrough=no
add action=return chain=route-client disabled=no

/ip firewall mangle
add action=mark-routing chain=output comment=�marking route proxy� connection-mark=con-from-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 out-interface=!wlan2 passthrough=no
add action=mark-routing chain=output connection-mark=con-from-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 out-interface=!wlan2 passthrough=no



Pengaturan Routing

Pengaturan mangle diatas tidak akan berguna jika anda belum membuat routing berdasar mark-route yang sudah kita buat. Disini kita juga akan membuat routing backup, sehingga apabila sebuah gateway terputus, maka semua koneksi akan melewati gateway yang masing terhubung

/ip route
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 routing-mark=route-to-isp1 distance=1
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 routing-mark=route-to-isp1 distance=2
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 routing-mark=route-to-isp2 distance=1
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 routing-mark=route-to-isp2 distance=2


Pengujian

Dari hasil pengujian kami, didapatkan sebagai berikut


Dari gambar terlihat, bahwa hanya dengan melakukan 1 file download (1 koneksi), kita hanya mendapatkan speed 56kBps (448kbps) karena pada saat itu melewati gateway ISP1, sedangkan jika kita mendownload file (membuka koneksi baru) lagi pada web lain, akan mendapatkan 30kBps (240kbps). Dari pengujian ini terlihat dapat disimpulkan bahwa

512kbps + 256kbps ≠ 768kbps

------------------------------

Dafta Pustaka

http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=34

Langkah-langkah menginstal CorelDraw 12

    CorelDraw adalah editor grafik vektor yang dikembangkan oleh Corel, sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. CorelDRAW pada awalnya dikembangkan untuk sistem operasi Windows 2000 dan seterusnya.

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/CorelDRAW)

Berikut adalah langkah-langkah menginstal CorelDRAW 12:

1. Pastikan file RAR dari Corel sudah diunduh.
 
2. Buka file RAR CorelDRAW 12,
 
Dan pilih Folder CorelDRAW 12,
kemudian Double Klik pada setup.exe 
 
lalu pilih I accept dan klik Next.
 
3. Setelah itu akan muncul tampilan Costumer Information seperti pada gambar berikut:
 
Isi Kolom Organization sesuai keinginan kita. Disini saya mengisi dengan nama LAB TKJ.

4. Pada bagian Serial Number, terlebih dahulu kita buka File Serial Number di Folder CorelDRAW 12
Copy Serial Number dan Paste di Kolom Serial Number di Costumer Information dan klik Next.
 
5. Setelah itu Klik Install dan tunggu sampai proses install selesai.
 
 
6. Setelah Selesai klik Finish dan jalankan Program CorelDRAW 12.
 
   "Selamat Mencoba dan Terima Kasih"